Rabu, 13 Mei 2009

Sistem Perekonomian Indonesia

SISTEM EKONOMI INDONESIA

A. Pengertian Sistem

Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu secara holistik, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut.

Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi.

Kaidah atau norma yang dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar manusia. Contohnya aturan-aturan dalam suatu sistem kekerabatan. Secara toritis pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai keseluruhan lembaga-lembaga ekonomi yang dilaksanakan atau dipergunakan oleh suatu bangsa atau negara dalam mencapai cita-cita yang telah ditetapkan.

Pengertian lembaga atau institusi ekonomi adalah suatu pedoman atau, atauran atau kaidah yang digunakan seseorang atau masyarakat dalam melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang berkaitan dengn usaha(bisnis), dengan pasar, transaksi jual-beli, dan pembayaran dengan uang. Pengertian ekonomi secara lembaga yaitu produk-produk hokum tertulis, seperti Tap MPR, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, ARD/ART suatu organisasi dan lain-lain.

B. Sistem Ekonomi

Persoalan-persoalan ekonomi pada hakekatnya adalah masalah transformasi atau pengolahan alat-alat/sumber pemenuh/pemuas kebutuhan, yang berupa faktor-faktor produksi yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan keterampilan (skill) menjadi barang dan jasa.

Sistem ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi yang membahas persoalan pengambilan keputusan dalam tata susunan organisasi ekonomi untuk menjawab persoalan-persoalanekonomi untuk mewujudkan tujuan nasional suatu negara. Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam suatu supra sistem kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan masyarakat di suatu negara.

Pada negara-negara yang berideologi politik leiberalisme dengan rezim pemerintahan yang demokratis, pada umumnya menganut ideologi ekonomi kapitalisme dengan pengelolaan ekonomi yang berlandaskan pada mekanisme pasar. Di negara-negara ini penyelenggara kenegaraannya cendrung bersifat etatis dengan struktur birokrasi yang sentralistis. Sistem ekonomi suatu negara dikatakan bersifat khas sehingga dibedakan dari sistem ekonomi yang berlaku atau diterapkan di negara lain. Berdasarkan beberapa sudut tinjauan seperti :

1. Sistem pemilikan sumber daya atau faktor-faktor produksi

2. Keluwesan masyarakat untuk saling berkompentisi satu sama lain dan untuk menerima imbalan atas prestasi kerjanya

3. Kadar peranan pemerintah dalam mengatur, mengarahkan dan merencanakan kehidupan bisnis dan perekonomian pada umumnya.

C. Macam-Macam Sistem Ekonomi

1. Sistem Ekonomi Liberal-Kapetalis

Sistem ekonomi leiberal-kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan individual atau sumber daya-sumber daya ekonomi atau faktor produksi. Secara garis besar, ciri-ciri ekonomi liberal kapitalis adalah sebagai berikut :

a. Adanya pengakuan yang luas terhadap hak pribadi

b. Praktek perekonomian di atus menurut mekanisme pasar

c. Praktek perekonomian digerakan oleh motif keuntungan (profile motife)

2. Sistem Ekonomi Sosialis-Komunistik

Dalam sistem ekonomi sosialis-komunistis adalah kebalikannya, dimana sumber daya ekonomi atau faktor produksi dikuasai sebagai milik negara. Suatu negara yang menganut sistem ekonomi sosialis-komunis, menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam menjalankan dan memajukan perekonomian.

Dalam sistem ini yang menonjol adalah kebersamaan, dimana semua alat produksi adalah milik bersama (negara) dan didistribusikan untuk kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

3. Sistem Ekonomi Campuran (mixed ekonomi

Di samping kedua ekstrim sistem ekonomi tersebut, terdapat sebuah sistem yang lain yang merupakan “atas campuran : antara keduanya, dengan berbagai fariasi kadar donasinya, dengan berbagai fariasi nama dan oleh istilahnya. Sistem ekonomi campuran pada umumnya diterapkan oleh negara-negara berkembang atau negara-negara dunia ke tiga.

Beberapa negara di antaranya cukup konsisten dalam meramu sistem ekonomi campuran, dalam arti kadar kapitalisnya selalu lebih tinggi (contoh Filipina) atau bobot sosialismenya lebih besar (contoh India). Namun banyak pula yang goyah dalam meramu campuran kedua sistem ini, kadang-kadang condong kapitalistik.

Pada dasarnya sistem ekonomi campuran atau sistem ekonomi kerakyatan dengan persaingan terkendali, agaknya merupakan sistem ekonomi yang paling cocok untuk mengelola perekonomian di Indonesia, namun demikian akhir-akhir ini sistem ekonomi Indonesia semakin condong ke ekonomi liberal dan kapitalis hal ini ditandai dengan derasnya modal asing yang mauk ke Indonesia dan banyaknya BUMN dan BUMD yang telah diprivatisasi. Kecenderungan tersebut dipacu derasnya arus globalisasi dan bubarnya sejumlah negara komunis di Eropa Timur yang bersistem ekonomi sosialisme-komunistik.

A. Perkembangan Pemikiran Sistem Ekonomi Indonesia

Seperti yang kita ketahui bahwa yang menentukan bentuk suatu sistem ekonomi kecuali dasar falsafah negara yang dijunjung tinggi, maka yang dijadikan kriteria adalah lembaga-lembaga, khususnya lembaga ekonomi yang menjadi perwujudan atau realisasi falsafah tersebut.

Pergulatan pemikiran tentang sistim ekonomi apa yang sebaiknya di diterapkan Indonesia telah dimulai sejak Indonesia belum mencapai kemerdekaannya. Sampai sekarang pergulatan pemikiran tersebut masih terus berlangsung, hal ini tecermin dari perkembangan pemikiran tentang sistim ekonomi pancasila SEP. Menurut Sri-Edi Suwasono (1985), pergulatan pemikiran tentang ESP pada hakikatnya merupakan dinamika penafsiran tentang pasal-pasal ekonomi dalam UUD 1945.

1. Pasal Ekonomi Dalam UUD 1945

Pasal 33 UUD 1945, yang dimaksud dengan cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah barang dan jasa yang vital bagi kehidupan manusia, dan tersedia dalam jumlah yang terbatas. Tinjauan terhadap vital tidaknya suatu barang tertentu terus mengalami perubahan sesuai dengan dinamika pertumbuhan ekonomi, peningkatan taraf hidup dan peningkatan permintaan.

Dengan demikian penafsiran pasal-pasal di ataslah yang banyak mendominasi pemikiran SEP. Pemikiran tentang ESP, sudah banyak, namun ada beberapa yang perlu dibahas secara rinci karena mereka merupakan faunding father dan juga tokoh-tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita, diantaranya :

a. Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta)

Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. bung Hatta menyusun pasal 33 didasari pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-abad dijajah oleh bangsa asing yang menganut sitem ekonomi liberal-kapitalistik. Penerapan sistem ini di Indonesia telah menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung Hatta sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berasakan kekeluargaan

b. Pemikiran Wipolo

Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro tentang pasal 38 UUDS (pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945), 23 september 1955.menurut Wilopo, pasal 33 memiliki arti SEP sangat menolak sistem liberal, karena itu SEP juga menolak sector swasta yang merupakan penggerak utama sistem ekonomi liberal-kapitalistik

c. Pemikiran Wijoyo Nitisastro

Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap pemikiran Wilopo. Menurut Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat ditafsirkan sebagai penolakan terhadap sector swasta.

d. Pemikiran Mubyarto

Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan juga sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis adalah pandangan tentang manusia. Dalam sistem kapitalis atau sosialis, manusia dipandang sebagai mahluk rasional yang memiliki kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan akan materi saja.

e. Pemikiran Emil Salim

Konsep Emil Salim tentang SEP sangat sederhana, yaitu sistem ekonomi pasar dengan perencanaan. Menurut Emil Salim, di dalam sistem tersebutlah tercapai keseimbangan antara sistem komando dengan sistem pasar. “lazimnya suatu sistem ekonomi bergantung erat dengan paham-ideologi yang dianut suatu negara

Sumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya di hadapan School of Advanced International Studies di Wasington, AS Tanggal 22 Februari 1949, menegaskan bahwa yang dicita-citakan bangsa Indonesia adalah suatu macam ekonomi campuran. Lapangan-lapangan usaha tertentu akan dinasionalisasi dan dijalankan oleh pemerintah, sedangkan yang lain-lain akan terus terletak dalam lingkungan usaha swasta.

BAB III

TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI

A. Teori Pertumbuhan Ekonomi

Sebelum membahas tentang pertumbuhan ekonomi terlebih dahulu kita akan bahas beberapa teori pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan beberapa ahli. Pada abad-19 banyak ahli ekonomi yang menganalisis dan membahas, serta mengemukakan teori-teori tentang tingkat-tingkat pertumbuhan ekonomi. Antara lain Retrich List, Brunohilder Brand, Karl Bucher dan Walt Whitman Rostow.

Retrich List adalah penganut paham laisser-vaire dan berpendapat bahwa sistim ini dapat menjamin alokasi sumber-sumber secara optimal tetapi proteksi terhadap industri-industri tetap diperlukan.

Brunohilder Brand adalah pengkritik Retrich List, mereka mengatakan bahwa perkembangan masyarakat atau ekonomi bukan karena sifat-sifat produksi atau konsumsinya, tetapi lebih ditekankan pada metode distribusi yang digunakan. Brunohilder Brand mengemukakan 3 (tiga) sistim distribusi yaitu :

1. Natural atau perekonomian barter

2. Perekonomian uang

3. Perekonomian kredit

Sedangkan Karl Bucher mempunyai pendapat yang serupa walaupun tidak sama. Karl Bucher mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah melalui 3 (tiga) tingkatan yaitu :

1. Produksi untuk kebutuhan sendiri

2. Perekonomian kota, dimana pertukaran sudah meluas

3. Perekonomian nasional, dimana peranan pedagang-pedagan tampak makin penting jadi barang-barang itu diproduksi untuk pasar. Ini merupakan gambaran revolusi di Jerman.

Walt Whitman Rostow dalam bukunya : De Stages of Economic Growth mengemukakan bahwa proses pertumbuhan ekonomi dapat dibedakan dalam 5 tahap dan setiap negara di dunia dapat digolongkan ke dalam salah satu tahap dari 5 tahap pertumbuhan ekonomi tersebut. Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi Rostow adalah :

1. Tahap masyarakat tradisional

2. Tahap prasyarat lepas landas

3. Tahap lepas landas

4. Gerakan kea rah kedewasaan

5. Masa konsumsi tinggi

B. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Sejak kemerdekaan pada tahun 1945, masa orde lama, masa orde baru sampai masa sekarang (masa reformasi) Indonesia telah memperoleh banyak pengalaman politik dan ekonomi. Peralihan dari orde lama dan orde baru telah memberikan iklim politik yang dinamis walaupun akhirnya mengarah ke otoriter namun pada kehidupan ekonomi mengalami perubahan yang lebih baik.

1. Masa Orde Lama (1945-1966)

Pada masa ini perekonomian berkembang kurang menggembirakan, sebagai dampak ketidakstabilan politik dan seringnya pergantian cabinet.

2. Masa Orde Baru (1966-1997)

Menghadapi perekonomian yang sedemikian rupa, pemerintah peralihan menetapkan beberapa langkah perioritas kebijakan ekonomi sebagai berikut :

a. Memerangi inflasi

b. Mencukupkan stok cadangan bahan pangan terutama beras

c. Merehabilitasi prasarana perekonomian

d. Meningkatkan ekspor

e. Menyediakan/menciptakan lapangan kerja

f. Mengundang kembali investor asing

3. Masa Reformasi (1998-sekarang)

Pada masa reformasi ini perekonomian indoensia ditandai dengan krisis monoter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi yang sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda kea rah pemulihan. Walaupun ada pertumbuhan ekonomi sekitar 6% untuk tahun 1997 dan 5,5% untuk tahun 1998 dimana inflasi sudah duperhitungkan namun laju inflasi masih cukup tinggi yaitu sekitar 100%.

Pada tahun 1998 hampir seluruh sector mengalami pertumbuhan negatif, hal ini berebeda dengan kondisi ekonomi tahun 1999.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Adapun faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonom Indonesia, secara umum adalah :

1. Faktor produksi

2. Faktor investasi

3. Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran

4. Faktor kebijakan moneter dan inflasi

5. Faktor keuangan negara

PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI INDONESIA

A. Perubahan Struktur Ekonomi

Chenery mengatakan bahwa perubahan struktur ekonomi disebut sebagai transformasi struktur yang diartikan sebagai suatu rangkaian perubahan yang saling terkait satu sama lain dalam komposisi agregat demand (AD), ekspor-impor (X-M). Agregat supplay (AS) yang merupakan produksi dan penggunaan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal guna mendukung proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berlanjut (Tambunan, 2003).

Ada dua teori utama yang umum digunakan dalam menganalisis perubahan struktur ekonomi, yakni dari Arthur Lewis tentang teori migrasi dan hoilis chenery tentang teori transportasi struktural. Teori Lewis pada dasarnya membahas proses pembangunan ekonomi yang terjadi di daerah pedesaan dan daerah perkotaan. Dalamnya Lewis mengasumsikan bahwa perekonomian suatu negara pada dasarnya terbagi menjadi dua yaitu perekonomian tradisional di pedesaan yang didominasi sector pertanian dan perekonomian modern di perkotaan dengan industri sebagai sector utama. Karana perekonomiannya masih bersifat tradisional dan sub sistem, dan pertumbuhan penduduk yang tinggi maka terjadi kelebihan supplay tenaga kerja.

B. Struktur Perekonomian Indonesia

Berdasarkan tinjauan makro-sektoral perekonomian suatu negara dapat berstruktur agraris (agricultural), industri (industrial), niaga (commercial) hal ini tergantung pada sector apa/mana yang dapat menjadi tulang punggung perekonomian negara yang bersangkuatan.

Pergeseran struktur ekonomi secara makro-sektoral senada dengan pergeserannya secara keuangan (spasial). Ditinjau dari sudut pandang keuangan (spasial), struktur perekonomian telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur perkotaan modern.

Struktur perekonomian indoensia sejak awal orde baru hingga pertengahan dasa warsa 1980-an berstruktur etatis dimana pemerintah atau negara dengan BUMN dan BUMD sebagai perpanjangan tangannya merupakan pelaku utama perekonomian Indonesia. Baru mulai pertengahan dasa warsa 1990-an peran pemerintah dalam perekonomian berangsur-angsur dikurangi, yaitu sesudah secara eksplisit dituangkan melalui GBHN 1988/1989 mengundang kalangan swasta untuk berperan lebih besar dalam perekonomian nasional.

Struktur ekonomi dapat pula dilihat berdasarkan tinjauan birokrasi pengambilan keputusan. Berdasarkan tinjauan birokrasi pengambilan keputusannya dapat dikatakan bahwa struktur perekonomian selama era pembangunan jangka panjang tahap pertama adalah sentralistis. Dalam struktur ekonomi yang sentralistik, pembuatan keputusan (decision-making) lebih banyak ditetapkan pemerintah pusat atau kalangan atas pemerintah (bottom-up).

PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI

A. Pendahuluan

Pengertian perencanaan bermakna sangat kompleks apa lagi disertai dengan istilah pembangunan. Sampai sekarang belum ada defenisi perencanaan yang memuasakan semua semua pihak, karena masing-masing ahli tentang perencanaan mendefenisikan menurut pengertiannya masing-masing.

Y. Dior dalam bukunya “The Planing Process” mengatakan bahwa perecanaan adalah suatu proses penyiapan seperangkat keputusan untuk dilaksanakan pada waktu yang akan datang yang diarahkan pada pencapaian sasaran tertentu. Dengan defenisi tersebut bahwa perencanaan mempunyai unsure-unsur sebagai berikut :

1. Berhubungan dengan hari depan

2. Menyusun seperangkat kegiatan secara sistematis

3. Dirancang untuk mencapai tujuan tertentu

B. Perencanaan Pembangunan di Indonesia

Sejarah perencanaan pembangunan di Indonesia sejak tahun 1945 hingga kini mengalami berbagai perkembangan sejalan dengan tingkat stabilitas politik dan keamanan. Artinya faktor-faktor sosial politik ekonomi, perhitungan akurat yang tidak ambisius, pengawasan yang kontinyu, pelaksanaan koordinasi dan singkronisasi yang baik, serta pembiayaan yang memada, merupakan hal yang sangat mempengaruhi keberhasilan pembangunan suatu negara.

Salah satu kendala pada awal kemerdekaan adalah keterbatasan datal, sehingga pemerintah belum menyusun perencanaan yang baik. Namun pemerntah Indonesia terus berupaya memperbaiki perekonomian yang berantakan akibat peperangan, pemberontakan dan reformasi perpolitikan di Indonesia. Usaha-usaha tersebut mulai tercermin mulai dari pembentukan Panitia Pemikiran Siasat Ekonomi sampai disusunnya Program Pembangunan Nasional (Propenas).

C. Plan Mengatur Ekonomi Indonesia

Program yang direncanakan dalam Plan Mengatur Ekonomi Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat merata melalui :

1. Mengintensifkan usaha produksi

2. Memajukan perdagangan internasional

3. Meningkatkan standar hidup masyarakat

4. Meningkatkan kecerdasan bangsa

Perogram-program yang telah direncanakan tersebut akan dicapai melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Meningkatkan impor barang-barang sandang, alat-alat transportasi dan perhubungan, barang-barang modal, barang-barang keperluan lainnya

2. Meningkatkan ekspor yang diprioritaskan pada hasil perkebunan, kehutanan, minyak dan logam

3. Memperbaiki organisasi ke dalam melalui

  1. Penetapan upah minimum
  2. Perbaikan perumahan rakyat
  3. Transmigrasi
  4. Peningkatan pembangunan jalan kereta api baru, bendungan, tenaga listrik dan pelabuhan
  5. Industrilisasi
  6. Tambang dan minyak tanah
  7. Industri pertanian
  8. Pertanian dan perikanan
  9. Penanaman hutan
  10. Pelayaran dan perhubungan antar pulau

D. Rencana Kasimo

Masalah yang sangat mendesak dan perlu ditanggulangi adalah penyediaan pangan. Karena itu rencana kasimo ditujukan untuk memecahkan bagaiaman Indonesia dapat mencapai swasembada pangan.

E. Rencana Urgensi Perkembangan Industri

“Rencana Urgensi perkembangan industri dan industri kecil” dicanangkan oleh Sumitno Djojohadikusumo antara tahun 1951 sampai dengan tahun 1952. rencana ini didasarkan atas pemikiran bahwa industrialisasi dipandang sebagai bagian integral dari kebijakan umum untuk menambah kekuatan ekonomi nasional yang sehat.

Konsep dasar rencana ini meliputi kegiatan sebagai berikut :

1. Memperbaiki dan memperkuat balai-balai penelitian dan pendidikan untuk mempercepat perkembangan industri

2. Menambah pinjaman kepada perusahaan kerajinan rumah tangga dan industri kecil untuk memperkuat kedudukan ekonomi mereka dan memungkinkan meningkatkan mekanisme perusahaan

3. Mendirikan induk-induk perusahaan dengan bantuan langsung dari pemerintah pada pusat-pusat industri di daerah agrarian. Tujuannya untuk membimbing perusahaan-perusahaan kecil, perseorangan baik dalam proses produksi maupun pembelian bahan mentah dan penjualan barang jadi

4. Mendirikan perusahaan-perusahaan industri besar pada sector-sektor yang dipandang penting dengan biaya pemerintah dan swasta.

MASALAH PERTANIAN DAN PANGAN

A. Kebijakan Pangan

Kebijakan di bidang pangan pada awal masa orde baru seperti diungkapkan pada PELITA I memberikan tekanan pada bidang produksi dan konsumsi beras. Pada waktu itu kebijakan beras identik dengan kebijakan pangan.

B. Swasembada Pangan dalam Pembangunan

Pada PJP I sektor pertanian merupakan prioritas pembangunan ekonomi, pertumbuhannya mencapai 3,6% pertahun. Kemajuan paling menonjol pada PJP I adalah swasembada beras pada tahun 1984.

C. Panca Usaha Tani

Pada tahun 1964 program Bimas diperluas dan menjadi terkenal dengan sembonyang Panca Usaha Tani, yaitu lima cara kea rah usaha tani yang baik diantaranya :

1. Penggunaan dan pengendalian air yang lebih baik

2. Penggunaan bibit pilihan (bibit unggul)

3. Penggunaan pupuk dan pestisida yang seimbang

4. Cara bercocok tanam yang baik

5. Koperasi yang kuat

Tugas

RINGKASAN

(SISTIM EKONOMI INDONESIA)

Sistem perkonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.

Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Perekonomian terencana

Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh.

Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.

[sunting] Perekonomian pasar

Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan perusahaan swasta untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.

[sunting] Perekonomian pasar campuran

Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana. Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi—pengubahan status perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.

Rabu, 15 April 2009

1. Buama Bakery

Waralaba Roti BuanaBisnis Bakery, Franchise Sekitar Rp 50 JutaPT Graha Praba Samanta, 021-5913896

KONSEP WARALABA
Buana Bakery adalah toko roti yang berada di seputar lingkungan perumahan yang menawarkan roti-roti kaya rasa dan lezat untuk seluruh keluarga. Konsep ini cukup sukses sejak diperkenalkannya toko roti ini pertama kali di tahun 1997.
Hingga sekarang telah dibuka lebih dari 100 toko di beberapa kota besar (Jakarta, Surabaya, Semarang dan Makassar) yang direncanakan mencapai lebih dari 200 toko di seluruh Indonesia dalam tempo 3 tahun ke depan. Bersama dengan sistem waralaba yang mantap, Roti Buana telah siap untuk berkembang dengan cepat.
Konsep Roti Buana unik karena mampu secara konsisten menyediakan produk bernilai seperti beraneka ragam roti lezat yang tersaji di outlet-outlet yang berlokasi di lingkungan pelanggan.
Roti Buana telah menarik minat banyak investor pada beberapa tahun lalu dan kini Roti Buana ingin berbagi sukses dengan para mitra bisnis yang tertarik untuk mengembangkan bisnis ini melalui waralaba.
Roti Buana menawarkan format bisnis waralaba untuk mereka yang ingin sukses dengan memberikan hak untuk mendapatkan pelatihan pendahuluan dan membentuk dukungan untuk memanfaatkan merek dagang serta seperangkat sistem dan prosedur yang akan membantu anda meraih sukses seperti pemilik waralaba.


LANGKAH YANG DITEMPUH
Presentasi SingkatPresentasi singkat & survey lapangan (toko).Form PersyaratanIsilah formulir persyaratan dan kirimkan kepada kami melalui fax atau pos, atau diserahkan kepada staff waralaba kami.WawancaraBeberapa calon pewaralaba akan diundang untuk melakukan wawancara yang bertujuan agar pihak pemilik waralaba (Franchisor) dan Pewaralaba saling mengenal dan melakukan penjajakan.Surat Pernyataan KehendakSetelah peminat mengkonfirmasikan keinginannya untuk bergabung dalam waralaba, Surat Pernyataan Kehendak (LoI) segera ditandatangani untuk mendapatkan hak reservasi atas wilayah (teritori) tertentu selama 1 bulan.Biaya sebesar Rp. 3 juta harus dibayarkan sebagai uang muka Surat Perjanjian WaralabaSetelah tahap pembahasan bersama, peminat waralaba menandatangai Surat Perjanjian Waralaba, disertai pelunasan Biaya Awal Waralaba (Rp 30 Juta - Rp 3 Juta = Rp 27 Juta), pembayaran deposit dan uang investasi (Rp. 100 Juta).Renovasi TokoDilakukan oleh kontraktor yang sudah ditunjuk oleh Buana.Pelatihan KaryawanMemerlukan waktu +/- 2 minggu.Pengurusan Izin-izin oleh PewaralabaIzin Domisili, Pariwisata, UU Gangguan & Usaha.Pembukaan TokoToko harus dalam keadaan siap buka maksimal 2 hari sebelum dibuka.




PAKET INVESTASI BUANA BURGER
TYPE STAY COUNTERRp. 3.500.000,-
-Counter Exclusive
-Kompor Gas 1 tungku
-2 Tabung Gas Kecil
-Wajan Teflon
-Capitan daging
-2 Pisau
-3 Tempat Saos
-3 Tempat sayur
-Talenan
-Sodet Kayu
-2 Seragam SPG
-Topi SPG
-Spanduk
-Standing Banner
-Flyer promosi
-Sarung tangan plastik

TYPE MOBILE CARTRp. 7.000.000,-
-Becak Exclusive (bahan fiber)
-Kompor Gas 1 tungku
-Tabung Gas 3 kg
-Selang Gas
-Wajan Teflon
-Capitan Daging
-2 Pisau
-3 Tempat Saos
-3 Tempat Sayur
-Talenan
-Sodet Kayu
-2 Seragam SPG
-Topi SPG
-Standing Banner
-Sarung Tangan Plastik
Keuntungan Buana Burger
-Bebas biaya franchise
-Bebas biaya deposit
-Bebas Royalti fee
-Pelatihan di tempat mitra
-Investasi yang terjangkau
-BEP cepat
-Pengelolan yang mudah
KEUNTUNGAN MENARIK MENANTI ANDA
Menjadi Bos Untuk Diri Sendiri. Kami menyediakan program dan dukungan untuk membuat anda tetap kompetitif namun tergantung kepada anda yang menjalankan bisnis.
• Anda Tidak Berbisnis Seorang Diri. Sebagai pewaralaba Roti Buana, anda menjalankan bisnis secara mandiri namun tidak sendirian. Pemilik Waralaba (Franchisor) selalu siap memberikan bantuan yang anda butuhkan.
• Tidak Menggunakan Mesin-Mesin yang Mahal. Dalam bisnis roti, perlengkapan dan mesin-mesin yang digunakan memang mahal dan memerlukan ruangan yang cukup luas, Disamping itu juga perlu kerja keras. Pewaralaba Roti Buana tidak akan menghadapi masalah tersebut. Semua roti dan kue akan dikirimkan langsung kepada anda setiap hari dalam keadaan ‘fresh’.
• Mudah Dijalankan. Roti Buana tidak mengharuskan pewaralaba berpengalaman dalam menjalankan bisnis roti. Menjalankan toko Roti Buana menjadi mudah karena dukungan Sistem Operational Buana yang telah dikembangkan lebih dari 5 tahun terakhir. Pewaralaba hanya perlu mengikuti instruksi-instruksi sederhana yang terdapat dalam Operation Manual.
• Pelatihan yang Komprehensif. Sebagai Pewaralaba, anda akan diberikan pelatihan intensif tentang berbagai aspek bisnis, termasuk magang di toko-toko Roti Buana.
• Dukungan Ketika Mulai. Dalam prakteknya kami menyertai dan membimbing anda untuk melewati tahapan pertama.
• Berbagi Pengalaman.Sebagai bagian dari keluarga waralaba Roti Buana, anda akan berbagi berbagai macam pengalaman baik dengan Pemilik Waralaba maupun dengan sesama pewaralaba lainnya didalam jaringan untuk keuntungan anda.
• Iklan dan Promosi. Ditengah persaingan yang ketat, iklan sangat penting untuk kelanggengan bisnis. Namun biaya yang tinggi untuk beriklan tidak terjangkau oleh setiap toko. Melalui waralaba, kami telah memutuskan untuk menjadikan Roti Buana sebagai pembuat roti terkemuka di Indonesia.

2. Multiplus Business Services Center

Multiplus Business Services Center adalah sebuah perusahaan terkemuka penyedia layanan bisnis yang terintegrasi. Setiap produk dan layanan yang disediakan di Multiplus dipilih melalui proses penyaringan yang ketat dan mempunyai keterkaitan antara satu dan lainnya. Produk dan layanan pilihan ini dikemas secara utuh dalam satu konsep pusat layanan bisnis (business services center) dengan tujuan untuk membantu para pelaku bisnis agar dapat menjalankan usahanya dengan lebih efektif dan efisien.
Sejak dibukanya gerai pertama di Supermal Karawaci – Tangerang pada akhir tahun 1999, setiap gerai Multiplus selalu mendapatkan sambutan respons yang positif dan antusias dari penduduk di sekitarnya. Kini dengan lebih dari 70 gerai di lebih dari 10 kota utama di Indonesia dan didukung oleh lebih dari 100 mitra kerja yang profesional, Multiplus menempatkan diri sebagai Business Services Center yang terbesar di Indonesia.

Visi Visi
Multiplus adalah untuk menjadi pemimpin pasar dalam bidang Pusat Layanan Bisnis ( Business Services Center ) yang dikenal bukan saja karena memiliki jaringan yang terluas di Indonesia , tetapi juga karena selalu menyediakan produk-produk berkualitas dengan layanan yang prima.
Misi Multiplus hadir dengan misi untuk dapat memberikan pelayanan bisnis terpadu dengan kualitas prima dan harga yang terjangkau, sehingga dapat memfasilitasi para pelaku bisnis dalam menjalankan bisnisnya dengan lebih efektif dan efisien.

Mengapa Memilih Franchise Multiplus?
The Right Business
Multiplus menyediakan produk dan layanan yang merupakan kebutuhan bisnis primer banyak orang sehari-hari. Selain memiliki jumlah “repeat customer” yang tinggi dan “market size” yang besar, produk dan layanan yang tersedia di Multiplus juga memiliki “life cycle” yang panjang dan bukan bisnis musiman.
No Start-up
Problems/Headaches Dengan membeli Franchise Multiplus, Franchisee tidak perlu lagi memikirkan sulitnya memulai sebuah bisnis sendiri. Multiplus akan membantu Franchisee untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan mulai dari perizinan, renovasi, instalasi perangkat, pelatihan sampai dengan grand opening.
Brand Awareness/Customer
Base Benefit Multiplus telah dikenal oleh ribuan pelanggan dengan konsep “One Stop” Business Services Center yang memberikan produk dan layanan berkualitas secara konsisten selama 18 jam sehari, 365 hari dalam 1 tahun. Dengan menjadi Franchisee Multiplus, pelanggan-pelanggan potensial ini tentunya secara otomatis akan menjadikan gerai Multiplus Anda sebagai pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan bisnis mereka.
Less “Try & Error” Cost
Dengan berinvestasi pada Franchise Multiplus, Franchisee dapat menghemat puluhan bahkan ratusan juta rupiah yang mungkin dikeluarkan untuk biaya “try & error” (apabila Franchisee membuka gerai/brand sendiri) dan menghemat waktu sehingga Franchisee dapat berkonsentrasi mengembangkan gerai Multiplus-nya.
Sharing Cost/ Lower Operating Cost
Setiap gerai/Franchisee akan menikmati standar teknis/support yang lebih berkualitas dengan biaya operasional yang jauh lebih rendah (karena biaya dibagi oleh semua gerai).
Sharing Information/Knowledge/Ideas - Faster Growth Informasi, pengalaman, dan pengetahuan yang akan diperoleh oleh Franchisee dapat terus berkembang dengan pesat karena tidak hanya diperoleh dari gerai Multiplus yang dikelolanya saja, tetapi dari semua gerai Multiplus yang lain dan dari Manajemen Pusat Multiplus. Hal ini dapat mengurangi risiko bisnis dan juga meningkatkan keunggulan kompetitif di setiap gerai Multiplus.
Bigger Marketing Impacts Setiap gerai/Franchisee akan menjadi bagian dari sebuah sistem pemasaran berskala besar (bahkan nasional) dengan hasil maksimal dan biaya yang ekonomis karena biaya pemasaran akan dipikul secara proporsional oleh semua gerai.
Bigger Negotiation Strength/Privileges Setiap gerai/Franchisee akan memperoleh keuntungan nyata berupa kemitraan dan keagenan eksklusif karena kekuatan negosiasi yang lebih besar dari jaringan gerai Multiplus.
Bigger Buying Power/ Profit Margin Konsep Franchise yang dikembangkan oleh Multiplus memungkinkan diperolehnya harga beli/pokok yang terbaik untuk setiap produk dan layanan yang dijual, sehingga setiap Franchisee akan dapat menikmati marjin keuntungan yang lebih besar.
Higher Success Rate Dengan berbagai keuntungan di atas, tingkat kompetitif sebuah gerai Multiplus di manapun juga akan mengungguli para pesaing-pesaingnya, sehingga tingkat sukses dan daya saing/tahannya akan lebih tinggi khususnya bila dibandingkan dengan membuka gerai/konsep/brand sendiri.

Investasi Awal
Estimasi investasi awal untuk mendirikan sebuah gerai standar Multiplus bervariasi tergantung pada lokasi gerai, ukuran dan kondisi gedung, spesifikasi perangkat yang digunakan dan beberapa faktor eksternal lain yang mungkin berubah. Tabel "Investasi Awal Franchise Multiplus" di bawah hanyalah ilustrasi dan dapat berubah (lebih rendah atau lebih tinggi) tergantung faktor-faktor di atas.
Investasi Awal Franchise Multiplus
No
Deskripsi Investasi
Perkiraan Investasi Awal
Full Store
Compact Store


A. Initial Fee:
(± 100 m2)
(15 m2)
1
Franchise Fee
130.000.000
80.000.000




B. Upgrade Gerai:


1
Upgrade Eksterior & Interior
40.000.000
15.000.000
3
Furniture & Fittings
70.000.000
45.000.000
4
Signages & Neonboxes
20.000.000
15.000.000




C. Equipments & Inventory:


1
Peralatan utama dan pendukung
170.000.000
140.000.000
2
Stok display & consumable
25.000.000
15.000.000
3
Security deposit
25.000.000
25.000.000




Total
480.000.000
335.000.000
Catatan:
Perkiraan investasi awal di atas belum termasuk biaya sewa (bagi yang tidak memiliki gedung sendiri).
Angka-angka di atas adalah angka estimasi dan masih dapat berubah (lebih rendah atau lebih tinggi) karena beberapa faktor, seperti daerah yang dipilih, kondisi gedung, harga barang dan perlengkapan yang berubah, dll.
Untuk mendapatkan perincian investasi awal yang lebih lengkap dan lebih mendekati kondisi riil, Multiplus perlu melakukan survey mendalam terhadap lokasi dan kondisi gedung yang dipilih/diusulkan oleh calon Franchisee.
Untuk menjamin terlaksananya prinsip KETERBUKAAN dan TRANSPARANSI yang selalu dipegang teguh oleh manajemen Multiplus, maka dalam proses investasi awal ini Multiplus memberikan keleluasaan penuh kepada setiap Franchisee untuk melaksanakan dan melakukan semua proses pembelian dan investasi atas bahan, peralatan & perlengkapan secara langsung di bawah supervisi/pengawasan dari manajemen Multiplus.

Pelaksanaan Proses Investasi Awal yang Transparan
Pelaksanaan dari prinsip keterbukaan dan transparansi khususnya pada proses investasi awal dalam pendirian sebuah gerai Multiplus dapat dijelaskan secara garis besar sebagai berikut:
Multiplus akan memberikan "Store Set Up Guidance" atau Pedoman Pendirian Gerai Multiplus kepada Franchisee, yang berisi informasi lengkap mengenai langkah-langkah dan penjelasan teknis serta standarisasi dalam pendirian gerai Multiplus. Informasi tersebut termasuk daftar suplier (untuk setiap bahan, peralatan dan perlengkapan) yang telah diseleksi oleh Multiplus.
Multiplus akan mensupervisi/mengawasi dan memberikan konsultasi lengkap selama proses pendirian gerai Multiplus, mulai dari pemilihan lokasi gerai, negosiasi sewa, proses design & renovasi, design & pembuatan perabotan, pemilihan perlengkapan operasional & penginstalannya sampai ke persiapan acara pembukaan/grand opening.
Franchisee akan diberi keleluasaan penuh untuk melaksanakan semua proses pendirian gerai Multiplus tersebut di atas termasuk membeli langsung semua bahan, peralatan & perlengkapan ke suplier-suplier yang telah ditunjuk oleh Multiplus atau membeli dari suplier lain (dengan persetujuan Multiplus).
Keleluasaan yang diberikan kepada Franchisee tersebut di atas wajib dilaksanakan dengan tetap berpedoman pada standarisasi yang telah ditentukan oleh Multiplus.


3. Country Donuts
08 April, 2007 03:45:00 wirausahacom
Font size:

Saat ini sudah ada 12 pabrik Country Donuts yang tersebar di 12 kota, dua diantaranya milik sendiri, sedangkan sisanya milik mitra franchise.
“Pelaut ulung tidak akan terlahir dari gelombang yang tenang.” Setidaknya demikian filosofi yang mengantarkan Ahmad Khoerussalim Ikhs sukses mengembangkan bisnisnya. Artinya, seseorang tidak akan sukses tanpa melalui tantangan-tantangan.
Country Donuts di bawah bendera PT Country Lestari, serta sebuah lembaga pendidikan kewirausahaan, bernama Entrepreneur College, dua usaha yang terus melaju di bawah kendali Ahmad Khoerussalim atau salim, panggilan akrabnya.
Ia mengaku memulai bisnis dengan bermodalkan keterampilan, berpikir positif, serta memanfaatkan network yang dimiliki. Country Donuts sudah lebih dahulu dijalankan. Dan pengalaman membuktikan kepadanya bahwa uang bukanlah hal terpenting dalam memulai sebuah bisnis. Siapa sangka usaha donat yang kini telah berhasil menjadi bisnis waralaba tersebut pada awalnya terlahir dari sebuah bisnis sederhana tidak membutuhkan modal yang besar. “Pada awalnya Saya belum punya pabrik sendiri, jadi menjual donatnya orang lain, itu sekitar 3 tahun,” urainya.
Buah dari keseriusannya, ia pun kemudian mendirikan pabrik untuk usaha tersebut. Memproduksi donat sendiri untuk dipasarkan sendiri. Tak mau tanggung-tanggung, semenjak tahun 2003 Country Donuts pun menjadi bisnis waralaba. Saat ini dari total 12 pabrik Country Donuts yang tersebar di 12 kota, dua diantaranya milik sendiri, sedangkan sisanya milik mitra franchise.
Meski di pasaran telah terdapat berbagai merek donat, dari luar negeri sekali pun, tak membuatnya gentar memulai bisnis tersebut. “Jika yakin bisa pasti bisa. Donat luar aja laku apalagi lokal,” ujarnya. Tapi untuk sukses Salim menyusun strateginya agar bisa bersaing. Dengan kualitas yang tak kalah tinggi, Country Donuts membidik kelas menengah, tapi dengan harga yang lebih murah. Pada model pengembangan bisnis, citra merek menjadi tujuan bisnis Country Donuts. “Kami bukan sekedar jualan produk, tapi jualan merek,” kata Salim.
Salah satu keunikan bisnis Country Donuts, produk dijual secara paket melalui sales atau agen. Donat yang diproduksi juga hanya yang sudah masuk daftar pesanan, sehingga bisa memperkecil biaya produksi.
Bisnis berikutnya, Entrepreneur College (EC) yang dimulai pada November 2005 telah hadir di empat tempat, tiga diantaranya merupakan mitra franchise. Dua EC ada di Jakarta, sementara dua lainnya ada di Bandung dan Pekanbaru. Sesuai nama lembaga tersebut menurut, EC bertujuan mencetak pengusaha-pengusaha baru di Tanah Air.

Berbagi dengan Para Wirausahawan
Satu dari beberapa pesan yang dititipkannya bagi para calon pengusaha muda di Tanah Air. Jika berbisnis jangan bertujuan mencari pendapatan tetap. Tapi buatlah usaha bertujuan tetap berpendapatan. “Bagi seorang karyawan, dengan bekerja ia bisa menerima pendapatan tetap setiap bulannya. Tapi bagi seorang pengusaha, ia bisa tetap berpendapatan setiap hari. Itu bedanya,” tutur Salim.
Ayah dari lima anak ini juga berbagi pemikiran dan pengalaman dengan orang lain melalui tulisan. Beberapa tulisan yang ditulis seputar kewirausahaan, diantaranya To Be The Moslem Entrepreneur, Business Revolution, dan Kiat Sukses Memulai Usaha merupakan hasil karyanya.
Selain sibuk berbisnis, pria peraih gelar sarjana dari jurusan filsafat Universitas Gajah Mada ini juga tercatat aktif sebagai Sekretaris Jendral Asosiasi Pengusaha Waralaba Indonesia dan juga di Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia. (SH)


Selasa, 17 Maret 2009

penjelasan tentang perusahaan yang bergerak dalam usaha persero, corporation dan perseorangan


perusahaan persero

PT. Akses

Status
Perusahaan Persero

Bisnis/Industri
Jasa Asuransi

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya. Sejarah singkat penyelenggaraan program Asuransi Kesehatan sebagai berikut :

1968
Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun (PNS dan ABRI) beserta anggota keluarganya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968. Menteri Kesehatan membentuk Badan Khusus di lingkungan Departemen Kesehatan RI yaitu Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK), dimana oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu itu (Prof. Dr. G.A. Siwabessy) dinyatakan sebagai embrio Asuransi Kesehatan Nasional.

1984
Untuk lebih meningkatkan program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi peserta dan agar dapat dikelola secara profesional, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil,Penerima Pensiun (PNS, ABRI dan Pejabat Negara) beserta anggota keluarganya. Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1984, status badan penyelenggara diubah menjadi Perusahaan Umum Husada Bhakti.

1991
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1991, kepesertaan program jaminan pemeliharaan kesehatan yang dikelola Perum Husada Bhakti ditambah dengan Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya. Disamping itu, perusahaan diijinkan memperluas jangkauan kepesertaannya ke badan usaha dan badan lainnya sebagai peserta sukarela.

1992
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 status Perum diubah menjadi Perusahaan Perseroan (PT Persero) dengan pertimbangan fleksibilitas pengelolaan keuangan, kontribusi kepada Pemerintah dapat dinegosiasi untuk kepentingan pelayanan kepada peserta dan manajemen lebih mandiri.

Tujuan Perusahaan

Turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya serta pembangunan asuransi, khususnya asuransi kesehatan bagi pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran, perintis kemerdekaan beserta keluarganya, dan peserta lainnya serta menjalankan jaminan pemeliharaan kesehatan dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.

Untuk mencapai maksud dan tujuan itu, perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

  1. Menyelenggarakan asuransi kesehatan yang bersifat menyeluruh (komprehensif) bagi pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran, perintis kemerdekaan beserta keluarganya.
  2. Menyelenggarakan asuransi kesehatan yang bersifat menyeluruh (komprehensif) bagi pegawai dan penerima pensiun badan usaha dan badan lainnya.
  3. Menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan sesuai ketentuan undang - undang yang berlaku.

Visi

Menjadi perusahaan Specialist Asuransi Kesehatan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan dan Market Leader di Indonesia.

Specialist berarti:

Hanya melakukan usaha dalam bidang asuransi kesehatan dan jaminan pemeliharaan kesehatan.

Menyelenggarakan usaha asuransi kesehatan dan jaminan pemliharaan kesehatan secara profesional dan memberikan pelayanan yang bermutu bagi pelanggan.

Market Leader berarti:

Dapat menguasai pangsa pasar 20% dari potensial pasar dalam kurun waktu 5(lima) tahun.



Misi

Turut membantu Pemerintah di bidang kesehatan dengan:

Menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan yang bersifat sosial berdasarkan Managed Care untuk kemanfaatan maksimum bagi peserta wajib

Menyelenggarakan asuransi kesehatan yang bersifat komersial bagi masyarakat berpenghasilan tetap, terutama kelompok menengah ke atas, berdasarkan Managed Care dan Idemnity untuk kemanfaatan bagi Stakeholders

Struktur Organisasi

Perspektif Pembelajaran & Pengembangan

  • Meningkatkan kemampuan SDM melalui pembelajaran dan diklat
  • Menerapkan budaya perusahaan secara konsekuen dalam operasional perusahaan
  • Memantapkan sistem remunisasi dan pola karir yang terencana
  • Mengembangkan standar sarana sesuai kebutuhan perusahaan

Perspektif Proses Bisnis Internal

Korporat

  • Meningkatkan ketaatan dan kepatuhan dalam bidang administrasi
  • Melaksanakan pengelolaan perusahaan secara profesional dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip CGC

Askes Sosial

  • Mengkaji dan mengembangkan proses administrasi pelayanan bagi peserta dan PPK
  • Membentuk Medical Advisory untuk pelayanan yang sophisticated dan mahal

Askes Komersial

  • Meningkatkan program marketing
  • Menerapkan proses underwriting yang tepat
  • Meningkatkan mutu produk
  • Menetapkan besaran premi sesuai dengan perhitungan resiko

Perpektif Pelanggan

Askes Sosial

  • Mendekatkan tarif Askes terhadap tarif umum melalui negosiasi
  • Meningkatkan hubungan kemitraan den dengan PPK
  • Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan tetap menjaga perusahaan berada dalam kondisi keuangan yang sehat.
  • Menyederhanakan prosedur pelayanan dan administrasi klaim
  • Melaksanakan program Customer Focus (Toll Free)


Askes Komersial

  • Menigkatkan komunikasi dengan peserta
  • Meningkatkan program retensi peserta
  • Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
  • Meningkatkan hubungan kemitraan dengan PPK

Perspektif Finansial

Korporat

  • Meningkatkan pertumbuhan pendapatan premi
  • Meningkatkan pencapaian hasil investasi
  • Meningkatkan upaya pengendalian biaya pelayanan kesehatan dan biaya operasional

Askes Sosial

Mengupayakan kelancaran penerimaan premi dari iuran peserta Askes Sosial dan iuran Pemerintah selaku pemberi kerja (PP No.28 tahun 2003)

Askes Komersial

Mengendalikan biaya pelayanan kesehatan dan menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan asuransi secara konsekuen.

Dewan Direksi

I Gede Subawa

Direktur Utama

Kemal Imam Santoso

Wakil Direktur Utama



Umbu M. Marisi

Direktur Operasional

Zulfarman

Direktur SDM dan Umum

Suzanna Zadli Razak

Direktur Perencanaan dan Pengembangan

Purnawarman Basundoro

Direktur Keuangan




perusahaan Perseorangan

BENGKEL MESIN UD. ADI TEKNIK

Alamat: DESA TERUNG KULON RT 01 RW 02 KRIAN KAB. SIDOARJO JATIM
SIDOARJO 61262, Jawa Timur - Gerbangkertasusila
Indonesia

Sifat Dasar Usaha:
Pabrikan, Dagang, Jasa dari kategori Kebutuhan Industri

Penjelasan Ringkas

UD. ADI TEKNIK
BERGERAK DI BIDANG JASA DAN PEMBUATAN PRODUK.
MELAYANI PENGERJAAN BUBUT, LAS, SKRAP, MILLING, PEMBUATAN MESIN PERTANIAN, MESIN INDUSTRI, PRODUK INDUSTRI, DLL.
ALAMAT : DESA TERUNG KULON RT 01 RW 02 KEC. KRIAN KAB. SIDOARJO JATIM 61262 NO. TELP 0318975416 atau 085730019385 FAX. 0318975416

Produk / Jasa Utama

Menjual:

  • Mesin Penghancur plastik
    Mesin dengan ukuran panjang pisau 30 cm, kapasitas produksi 1, 5 ton/ hari. Kekuatan motor penggerak 7, 5PK/ diesel 24PK (Dongfeng).

    Mesin dengan ukuran panjang pisau 50 cm, kapasitas produksi 2 ton/ hari. Kekuatan motor penggerak 15PK/ diesel 24PK (Dongfeng).

    Mesin dengan ukuran panjang pisau 60 cm, kapasitas produksi 2, 3 ton/ hari. Kekuatan motor penggerak 15PK/ diesel 24PK (Dongfeng).
  • Mesin Pembuat tali rafia
    Mesin Tali
    Mesin Gulungan
    Mesin Oven
    Kapasitas produksi 1 ton/ 24 jam.
    Pembuatan mesin 2 bulan.
  • Mesin pelet/ biji plastik
    Kapasitas produksi 3 ton/ 24 jam.
    Pembuatan mesin 3 bulan
    .
Perusahaan Corporation

Tanimaju corporation

Korespondensi Perusahaan
Nama: Tn. Ibnu Kuswandono [Pemilik/Pengusaha]


Situs Web: http://www.tanimaju.com









Sifat Dasar Usaha: Pabrikan, Dagang, Jasa, Organisasi dari kategori Agraris

Penjelasan Ringkas

Tanimaju Corp. bergerak dibidang agribisnis yang berkonsentrasi pada perdagangan produk pertanian, peternakan, perikanan dan pengolahan hasil pertanian petani mitra andalan di Indonesia melalui internet. Kami juga melayani kerjasama investasi budidaya yang melibatkan petani mitra di wilayah malang dan sekitarnya dengan sistem bagi hasil yang saling menguntungkan. Dapatkan Produk terbaik petani Indonesia dan marilah kita Peduli pada Petani Indonesia.

Produk / Jasa Utama
Ajak Kerjasama:
  • investasi agribisnis
    kami menawarkan paket investasi agribisnis untuk anda dalam bidang budidaya pertanian, peternakan dan perikanan. jika Anda memiliki modal atau lahan yang bisa diusahakan kami siap bekerjasama dengan bagihasil.